Selat merupakan jalur pelayaran yang sangat penting bagi transportasi laut di Indonesia. Namun, seringkali terjadi kecelakaan kapal di selat yang menimbulkan kerugian besar baik dari segi ekonomi maupun keselamatan. Oleh karena itu, peran pengawasan di selat sangatlah vital dalam mencegah kecelakaan kapal.
Menurut pakar kelautan, Dr. I Made Andi Arsana dari Universitas Gadjah Mada, pengawasan di selat harus dilakukan secara ketat dan terus menerus. “Pengawasan di selat tidak boleh hanya dilakukan secara sporadis, tapi harus dilakukan secara terjadwal dan sistematis,” ujarnya.
Salah satu contoh kecelakaan kapal yang bisa dihindari dengan pengawasan yang baik adalah kecelakaan kapal di Selat Malaka pada tahun 2018. Menurut laporan dari Badan SAR Nasional (Basarnas), kecelakaan tersebut terjadi akibat kelalaian dari kapten kapal yang tidak memperhatikan peraturan pelayaran di selat.
Pengawasan di selat juga perlu melibatkan berbagai pihak, seperti Badan Keamanan Laut (Bakamla), Kementerian Perhubungan, dan juga masyarakat pesisir. Dengan adanya kerjasama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan kecelakaan kapal di selat bisa diminimalisir.
Menurut Kepala Bakamla, Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, peran pengawasan di selat sangat penting dalam menjaga keamanan laut. “Kami terus melakukan patroli di selat untuk mencegah berbagai kejahatan di laut, termasuk kecelakaan kapal,” ujarnya.
Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya peran pengawasan di selat dalam mencegah kecelakaan kapal harus terus ditingkatkan. Hanya dengan kerjasama dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, kecelakaan kapal di selat bisa diminimalisir dan keselamatan pelayaran di Indonesia bisa terjamin.